Merak Macet hingga 15 Km |
CILEGON – Persoalan antrean kendaraan yang akan melakukan penyeberangan
Pelabuhan Merak–Bakauheni hingga kini belum terpecahkan. Kemarin,
antrean truk ekspedisi kembali terjadi hingga mencapai 15 km.
Antrean terjadi akibat minimnya
kapal roll on-roll off (roro) yang beroperasi, dari ratarata 24–26
menjadi 19 armada. Padahal saat ini ada peningkatan jumlah kendaraan
yang melakukan penyeberangan karena musim liburan sekolah. Untuk
mencegah makin parahnya antrean,PT Marga Mandala Sakti (MMS) menutup dua
gerbang tol, yakni Cilegon Barat dan Merak, untuk kendaraan pribadi dan
bus. Pengelola tol Tangerang–Merak mengeluarkan kendaraan pribadi, truk
industri,dan bus di gerbang tol Cilegon Timur.
Akibat pengalihan itu, timbul antrean kendaraan di pintu keluar gerbang tol Cilegon Timur sepanjang 3 km.Dampak dikeluarkannya kendaraan di gerbang tol Timur, jalan arteri Serang–Cilegon–Merak terganggu dan menimbulkan kemacetan di pusat Kota Cilegon. Petugas Sentra Komunikasi (Senkom) PT MMS Regy Gustianto mengatakan, antrean truk mulai memanjang pada pukul 03.00 WIB. ”Dengan memanjangnya antrean truk ini, gerbang tol Cilegon Barat akhirnya ditutup dan difungsikan menjadi kantong parkir untuk truk yang akan melakukan penyeberangan,” terang Regy kemarin. Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Christine Hutabarat, mengakui antrean truk terjadi akibat minimnya jumlah kapal yang beroperasi. Meski sebagai operator pelabuhan, PT ASDP tidak memiliki kewenangan menentukan berapa kapal yang harus beroperasi karena armada-armada itu milik swasta. ”Saat ini PT ASDP hanya memiliki tiga kapal saja,”terangnya. PT ASDP Indonesia Ferry telah melakukan pertemuan dengan DPP Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai dan Penyeberangan (Gapasdap),DPC Gapasdap Merak,dan DPC Gapasdap Bakauheni pada Senin (2/7). Dalam pertemuan itu, mereka berkomitmen untuk memenuhi kapasitas armada penyeberangan dalam mengatasi kepadatan arus penyeberangan Merak–Bakauheni pada masa liburan sekolah.” Namun karena permasalahan teknis, kapal yang siap operasi saat ini hanya 19 armada. Keterbatasan armada ini semakin memperlambat arus penyeberangan kendaraan yang semakin meningkat,” ungkap Christine Hutabarat. Direktur ASDP Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sudirman Lambali berjanji pekan depan, tiga kapal selesai perbaikan. Dengan demikian total kapal yang akan beroperasi di Pelabuhan Merak–Bakauheni berjumlah 22 kapal. Diketahui, dari total 26 kapal yang beroperasi, tujuh kapal sedang dilakukan perbaikan rutin.”Dari tujuh kapal,tiga akan selesai proses dockingdan sudah proses uji coba untuk berlayar, sedangkan empat lainnya direncanakan dua minggu lagi, kita usahakan sebelum musim mudik Lebaran,” kata Sudirman kepada SINDO. Menurut dia, kemacetan disebabkan jumlah kendaraan yang menyeberang naik 20%, dari biasanya 4.900 menjadi 5.900–6.000 unit per hari. Ironisnya, peningkatan ini terjadi saat kapal yang beroperasi hanya 19 armada. ”Untuk solusi jangka pendek mengatasi kemacetan di Merak,kita mengoptimalkan kapal yang ada saat ini sambil menunggu kapal yang selesai proses docking,” imbuhnya. Untuk rencana jangka panjang, pemerintah telah menyiapkan pembangunan tiga kapal berkapasitas 5.000 cc. teguh mahardika/ heru febrianto
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar